Minggu, 23 Oktober 2016

Bidadariku

Pada awalnya kita tidak mengenal satu sama lain. Tidak ada sedikitpun alasan untuk saling mengenal. Hanya takdir lah yang menjadi alur ke titik pertemuan kita. Awalnya aku hanya melihat tanpa harap, mencoba tanpa ingin, berbicara tanpa recana.

Hatiku melangkah tanpa kutahu kemana arah yg akan ku lalui. Semua terjadi secara natural, aku lupa sejak kapan aku mulai masuk kedalam hidupmu. Perasaan itu, pertemuan itu, keyakinan itu seperti memang sudah saatnya yg harus kulalui denganmu, tanpa alasan. Seperti waktu kecilku kapan gigi susu ku akan lepas, seperti kapan aku mulai tumbuh kumis. Tanpa rencana. Perjalanan ini memang sudah digariskan. 

Hal yang paling spesial adalah ketika aku mengingat kapan kita mulai pacaran haha, kita tidak pernah ingat kapan itu terjadi. Kesepakatan kita berdua untuk pacaran hanya sebuah status agar orang lain tau bahwa hatimu sudah ku miliki, begitu pun hatiku. Tapi entah sejak kapan komitmen itu terukir, ntah bagaimana tapi kita sudah megukir untuk hidup bersama sampai kakek nenek sampai ajal memisahkan.



Aku tidak sempurna, terus ajari aku untuk menjadi yg terbaik untukmu, ingatkan aku jika aku salah, jagalah komitmen yg telah kita bangun.

Untukmu masa depanku, aku menjajikanmu sebuah tanggung jawab dan komitmen yang akan aku jaga seumur hidupku. Tanpa alasan, tanpa syarat, denganmu sampai masa tua ku habis, aku akan terus bersamamu, walau banyak rintangan didepan, aku akan genggam tanganmu bersama melewati semua itu, apapun.. dan sampai kapanpun itu aku tetap mencintaimu bidadariku YUYUN YULIANTI

Senin, 13 Juni 2016

Maaf itu...

Diamku

Diamku bukan menahan amarah. Tapi mencari titik permasalahan dan apa yg harus aku lakukan untuk memperbaiki diri. Semudah masalah ini yang kubuat ternyata lebih besar, jauh dari kesederhanan sudut pandangku. Karena terlalu bodohnya sudut pandangku itu, akhirnya... Tak sesederhana itu kamu marah. Tak sesederhana itu kamu mengeluarkan kata kata sindiran. Tak sesederhana aku melontarkan kata maaf untuk mendapatkan maaf mu. Dan ketika itu tak cukup. Saat itu lah aku diam untuk intropeksi diri

Sabtu, 07 Maret 2015

Tips menghilangkan cemburu

Hey aku bayu. Udah lama enggak nulis di blog alamat palsu.
"Loh kok alamat palsu?"
Iya, karena biasanya yang buka blog ini cuma orang orang yg nyasar aja. Hehe
Sob, pastinya lo pernah ngalamin yang namanya cemburu kan yaa? Ntah itu sama mantan kamu, sama pacar kamu atau bahkan sama pacar orang lain? Haha.
"Kok gitu? Enggak mungkin lah bay emang gue cowok/cewek apaan?"
Mungkin aja kalo pacar orang itu mantan lo. Wks! Daripada ngaco, nih ada tips menghilangkan rasa cemburu lo sama gebetan, pacar, atau mantan.

Yang pertama........
Kalo liat orang yg lo sayang berpaling itu nyesek banget ya sob. Apiapi cemburu langsung berkobaran sob. Tapi tenang! Di tips yg pertama ini sangat ampuh mengatasi api cemburu lo. Gimana? Gampang. Cari aja aer terus siram dibadan. Atau kalo lo beruntung ada kolam terdekat. Lo tinggal nyebur. Niscaya api cemburu lo akan padam. Gimana? Ampuh kan.....

Yang kedua........
Okelaah mungkin tips yang pertama absurb banget. Tapi tenang! Ada tips yg kedua. Apa tipsnya? Oke! Jadi tipsnya....

Eh. Gue baru sadar ini malem minggu. Gue lupa ada janji sama mantan. Lagian lo pasti cuma kesasar diblog ini. Jadi enggak penting. Gue cabut sob ..... byeeee!

Kamis, 13 November 2014

Hey Sahabat :)

Seiring berjalannya waktu, perjalanan indah yg dulu kita lewati semakin terkikis oleh fase kedewasaan. Dulu kita hanya berfikir "hidup itu indah jika bersama kalian."

Jumat, 19 September 2014

Dan

Bicara soal asmara layaknya bicara dengan anak usial 5 tahun, kadang bicara jujur kadang hanya ungkapan yang timbul dari imainasi saja. I’m nothing know,

Senin, 08 September 2014

Hm

Sejak hari kemarin. Hari dimana aku dapat menghargai waktu, 3detik yang begitu berharga begitu berkesan di awal aku dan dia dipertemukan oleh Tuhan. Sedikit tersadar bahwa apa yang selama aku cari, apa yang aku kriteriakan tidak sama sekali ada pada dirinya. Tapi Tuhan maha tahu. Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan dan bukan apa yang kita inginkan bahkan dengan sisi lain yang tak pernah aku duga, dia sungguh indah, bukan sekedar mata yg melihat, tapi hatiku yang menilai. Aku sungguh bersyukur, karena tuhan telah memberikan lebih, lebih, dan lebih dari yang aku inginkan selama ini. Ya, aku tak sekedar menginginkan dia. Tapi aku membutuhkan dia. Detik demi detik aku terus menunggu recana tuhan selanjutnya. Tapi tak ada jawaban atas berontaknya hatiku ini yang menginginkan singgah dihatinya. Begitu lamanya aku menunggu dan sampai suatu ketika telfon genggam hadiah pemberian ibuku dengan nada pesan masuk berbunyi.........